468x60 Ads

PERATURAN BARIS BERBARIS



  • Pengertian Baris Berbaris 

Suatu wujud fisik yang diperlukan untuk menanamkan kebiasaan tata cara hidup suatu organisasi masyarakat yang diarahkan kepada terbentuknya perwatakan tertentu.
  • Maksud Dan Tujuan 

    Maksud dari PBB dibagi dua yaitu :

1. Maksud Umum adalah suatu latihan awal membela negara dan dapat membedakan hak dan kewajiban
2. Maksud Khusus adalah menanamkan rasa disiplin, mempertebal rasa semangat kebersamaan

      Tujuan dari PBB adalah :

menumbuhkan sikap jasmani yang tegap dan tangkas, rasa persatuan, disiplin sehingga dengan demikian senantiasa dapat mengutamakan kepentingan tugas diatas kepentingan individu, dan secara tak langsung juga menanamkan rasa tanggung jawab. Menumbuhkan adalah mengarahkan pertumbuhan tubuh yang diperlukan untuk tugas pokok tersebut sampai dengan sempurna. Rasa persatuan adalah rasa senasib sepenanggungan serta adanya ikatan batin yang sangat diperlukan dalam menjalankan tugas. Disiplin adalah mengutamakan kepentingan tugas diatas kepentingan individu yang hakikatnya tidak lain dari pada keihklasan, penyisihan/menyisihkan pilihan hati sendiri.

  •  Aba - aba 

- Pengertian Suatu perintah yang di berikan oleh seorang Komandan kepada pasukannya, untuk di laksanakan secara serentak atau berturut-turut.
Macam aba-aba :

1. Aba-aba petunjuk Di gunakan bila perlu untuk menegaskan maksud dari aba-aba peringatan / pelaksanaan.
2. Aba-aba peringatan Inti perintah yang cukup jelas untuk dilaksanakan tanpa ragu-ragu.
3. Aba-aba pelaksanaan

  •  Aba-aba pelaksanaan yang di pakai : 
1. GERAK Untuk gerak-gerakan tanpa meninggalkan tempat menggunakan kaki atau anggota tubuh lain baik dalam berhenti maupun berjalan.
2. JALAN Untuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan dengan meninggalkan tempat. Catatan : Bila gerakan meninggalkan tempat itu tidak terbatas jaraknya, maka di dahului dengan aba-aba peringatan ” maju ”.
3. MULAI Untuk pelaksanaan perintah yang harus di kerjakan berturut-turut.

Contoh :

  • Sikap Sempurna
Aba –aba : ” Siap – GERAK ”
Pelaksanaan :
1. Badan / tubuh berdiri tegap, kedua tumit rapat, kedua kaki merupakan sudut 60°
2. Lutut lurus, paha rapat, berat badan di kedua kaki.

1. Perut di tari sedikit, dada di busungkan, pundak di tarik ke belakang dan tidak di naikan.
2. Lengan rapat pada badan, pergelangan tangan lurus, jari tangan menggenggam tidak terpaksa, rapat di paha.

1. Ibu jari segaris dengan jahitan celana.

1. Leher lurus, dagu di tarik, mulut di tutup, gigi rapat, mata lurus ke depan, bernafas wajar.

Panjang, Tempo Dan Macam Langkah


Langkah dapat di bedakan sbb :
Macam-macam Langkah, Panjang, dan Tempo
1. a. Langkah biasa 70 cm 96 menit
2. b. Langkah tegap 70 cm 96 menit
3. c. Langkah perlahan 40 cm 30 menit
4. d. Langkah ke samping 40 cm 70 menit
5. e. Langkah ke belakang 40 cm 70 menit
6. f. Langkah ke depan 60 cm 70 menit
7. g. Langkah di waktu lari 80 cm 165 menit
catatan : Panjang langkah di ukur dari tumit ke tumit


Maju Jalan
1. Kaki kiri di ayun ke depan, lutut lurus telapak kaki diangkat sejajar dengan tanah setinggi 15 cm kemudian di hentakan ke tanah dengan jarak setengah langkah, selanjutnya berjalan dengan langkah biasa.
2. Langkah pertama di lakukan dengan melenggangkan lengan kanan ke depan 90° lengan kiri 30°
3. Langkah-langkah selanjutnya lengan atas dan bawah di lenggangkan ke depan 45° dan ke belakang 30°
4. Dilarang keras berbicara, melihat ke kanan / kiri.


 Langkah Biasa 
1. Pada waktu berjalan kepala dan badan seperti sikap sempurna.
2. Waktu mengayunkan kaki ke depan, lutut di bengkokan sedikit ( kaki tidak di seret ).
3. Di letakan sesuai dengan jarak yang di tentukan.
4. Langkah kaki seperti jalan biasa.
5. Pertama tumit di letakan di tanah selanjutnya seluruh kaki.
6. Lengan berlenggang wajar, lurus ke depan dan belakang.
7. Jari-jari tangan menggenggam dengan tidak terpaksa, punggung ibu jari menghadap ke atas.

Langkah Tegap

  • . Dari sikap sempurna

1. Mulai berjalan dengan kaki kiri setengah langkah,selanjutnya seperti jalan biasa dengan cara kaki di hentakan terus menerus.
2. Telapak kaki rapat / sejajar dengan tanah, lutut lurus, kaki tidak boleh dianggat tinggi.
3. Bersamaan dengan langkah pertama, genggaman tangan di buka, hingga jari-jari lurus dan rapat.
4. Lenggang tangan ke depan 90°, ke belakang 30°.

  • Dari Langkah Biasa

1. Di berikan pada waktu kaki kiri jatuh di tanah di tambah satu langkah
2. Perubahan tangan dari menggenggam ke terbuka di lakukan bersamaan dengan hentakan kaki.

  • Kembali ke langkah biasa

1. Di berikan pada waktu kaki kiri / kanan jatuh di tanah di tambah satu langkah.
2. Langkah pertama di hentakan,bersamaan dengan itu tangan kembali menggenggam.

[catatan :Dalam keadaan berjalan, cukup menggunakan aba-aba peringatan : Langkah tegap / biasa jalan pada perubahan langkah. ]

Langkah Perlahan
Untuk berkabung ( mengantar jenazah ) dalam upacara kemiliteran.

1. Kaki kiri di langkahkan ke depan, setelah kaki kiri menapak tanah di susul dengan kaki kanan di tarik ke depan dan di tahan sebentar di sebelah mata kaki kiri, kemudian di lanjutkan di tapakan di depan kaki kiri.
2. Tapak kaki pada saat melangkah ( menginjak tanah ) tidak di hentikan.


Berhenti dari langkah perlahan
Diberikan pada waktu kaki kanan / kiri jatuh di tanah di tambah satu langkah. Selanjutnya kaki kanan / kiri di rapatkan pada kaki kanan / kiri menurut irama langkah biasa dan kembali sikap sempurna.

Langkah Kesamping / Kebelakang / Depan
a. Kaki kanan / kiri di langkahkan ke samping / kekanan / kedepan sepanjang / sesuai ketentuan.
b. Selanjutnya kaki kiri / kanan di rapatkan pada kaki kanan / kiri.
c. Badan tetap pada sikap sempurna, tangan tidak melenggang.
d. Hanya boleh dilakukan sebanyak – banyaknya 4 langkah.
e. Khusus untuk langkah ke depan, gerakan dilakukan dengan langkah tegap.

Langkah di Waktu Lari
Dari sikap sempurna :
1. Pada aba-aba peringatan, kedua tangan di kepalkan dengan lemas di letakan di pinggang sebelah depan dengan punggung tangan menghadap ke luar, kedua siku sedikit ke belakang.
2. Pada aba-aba pelaksanaan, di mulai lari dengan menghentakan kaki setengah langkah dan selanjutnya lari menurut panjang langkah.


Dari Langkah Biasa :
1. Pada aba-aba peringatan, sama dengan di atas.
2. Pada aba-aba pelaksanaan, di berikan pada kaki kanan / kiri jatuh di tanah di tambah satu langkah.


Kembali ke langkah Biasa :
Di berikan pada waktu kaki kiri jatuh di tanah di tambah tiga lankah kemudian berjalan biasa, di mulai dengan kaki kiri di hentakan, bersamaan dengan itu kedua lengan di lenggangakan.


Berhenti dari berlari :
Di berikan pada waktu kaki kanan / kiri jatuh di tanah di tambah tiga Langkah, selanjutnya kaki di rapatkan, kedua di turunkan, kembali bersikap sempurna.

Jalan di Tempat
Dari sikap sempurna :
* Di mulai dengan kaki kiri, lutut berganti – ganti diangkat hingga paha rata-rata.
* Ujung kaki menuju ke bawah, tempo langkah sesuai langkah biasa.
* Badan tegak, pandangan lurus ke depan dan lengan di rapatkan pada badan ( tidak melenggang )

Dari Langkah Biasa :
Diberikan pada waktu kaki kanan / kiri jatuh di tanah, di tambah satu langkah kemudian jalan di tempat.

Dari Jalan di Tempat ke Langkah Biasa :
Di berikan pada waktu kaki kiri jatuh di tanah, di tambah satu langkah dan mulai berjalan dengan menghentakan kaki kiri setengah langkah ke depan.

Dari Jalan di Tempat ke Berhenti :
Di berikan pada waktu kaki kanan / kiri jatuh di tanah di tambah satu langkah, selanjutnya kaki kanan / kiri di rapatkan.

Berhenti :
Diberikan pada waktu kaki kanan / kiri jatuh ditanah di tambah satu langkah, selanjutnya kaki kanan / kiri dirapatkan.

0 komentar:

Posting Komentar